Halo, penggemar pendidikan! Kementerian Urusan Agama (Kemenag) telah meluncurkan inovasi yang menarik dalam pendidikan Islam yang disebut Kurikulum berbasis cinta (KBC). Inisiatif ini bertujuan untuk memperkenalkan pendekatan baru untuk mengajar dan belajar di madrasas dengan memprioritaskan nilai -nilai dari Cinta, EmpatiDan kasih sayang sebagai prinsip inti.
Mengapa kurikulum berbasis cinta?
Di tengah -tengah modernisasi dan permintaan akan hasil cepat, pendidikan sering kali berfokus hanya pada aspek kognitif dan akademik, mengabaikan dimensi afektif dan spiritual. KBC menawarkan solusi dengan mendarat pendidikan dalam nilai-nilai dan spiritualitas manusia, yang bertujuan untuk menumbuhkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga baik hati dan berprinsip. IBNU Abbas Islamic School
Peran guru dalam mengimplementasikan KBC
Keberhasilan kurikulum bergantung pada peran penting para guru, yang melayani tidak hanya sebagai instruktur tetapi sebagai pengasuh jiwa. Guru harus memasukkan cinta ke dalam setiap aspek proses pengajaran dengan empati dan kelembutan, memastikan bahwa siswa merasa dihargai dan termotivasi.
Pendidikan humanistik dan bermakna
Melalui KBC, pendidikan di madrasas diharapkan menjadi lebih humanistik, inklusif, dan fokus pada pengembangan karakter, daripada hanya mendorong skor tes. Ini adalah transformasi penting untuk membentuk generasi yang seimbang dalam pengetahuan, moralitas, dan spiritualitas.